its me

its me

Laman

Sabtu, 14 Januari 2012

LDR, menguras air mata

dan lagi-lagi saya baru benar-benar menyadarinya, sebuah hubungan percintaan itu tidak hanya menyangkut aku sayang kamu dan kamu sayang aku lalu semuanya selesai, lalu semuanya akan tetap seperti itu selamanya, itu kesalahan. cinta tidak sesimple itu, tidak pula semudah itu. kalau sudah bilang cinta berarti harus siap mengalami sensasinya yang luar biasa, ya nangis, ya kangen, ya marahan, ya ya ya yang lainnya. cinta itu memang kata yang mudah diucapkan dan tulisan serta ejaannyapun gampang, namun maknanya selangit, mungkin sejagad juga, ah masih kurang, pokoknya maknanya gede, segede lubang semut mungkin. mulai deh ngelantur, tapi kenyataannya memang benar, cinta itu menguras air mata, menguras isi hati, isi dompet juga dinkz apalagi kalau ldr, sumpah mending nyemplung kolam buaya aja deh, lebih jelas kalau nanti bakalan di makan buaya kalau gak pinter renang. cinta ldr itu sensasinya gak cuma nangis-nangis or kangen-kangen aja, sensasinya bikin kita harus punya stok hati berjuta, buat persiapan kalau pas kecewa, pas putus asa, pas pas yang lain juga, kayak semisal berantem sama hape. udah bisa di bayangin pastinya, berantem kok sama hape, kayak gak ada yang lain aja, emang bener kan, ini bukan hubungan yang biasa. kalau orang yang ngajak saya ldr sich modalnya cuma sabar, itu yang sulit banget saya miliki, sampai nangis darah mungkin, bagaimana saya bisa sabar kalau udah puengeeeeeeennnnn banget ketemu, cuma pengen lihat wajahnya doank, takut kelupaan, saya kan orangnya pelupa. balik lagi ke ldr, oh tuhan, menyiksa sekali hubungan yang seperti ini, kenapa juga ya mesti ada istilah ldr, udah pacaran yang biasa aja pastinya banyak halangan, rintangan dan hambatan kayak kisah kera sakti, ini masih juga di tambah ldr, belum lagi kalau ada gangguan sinyal, pengen loncat dari gedung bertingkat aja. ini kegalauan hati seorang yang ldr, atau jangan-jangan cuma saya yang mengalami galau seperti ini, mohon ampun, saya benar-benar mohon ampun, ini rasa yang benar-benar menyiksa batin saya, benar-benar bikin saya gak bisa berhenti memikirkannya. pengen hapus aja istilah ldr di muka bumi ini, seandainya saya bisa, sumpah, ldr, betapa lelahnya hati ini, hikz
(galau tingkat indonesia raya)

Minggu, 01 Januari 2012

bahwa semua akan baik-baik saja

sudah hari kedua dan saya merasa masih sama dengan hari-hari kemarin
sebenarnya ada sesuatu yang sedang mengganggu pikiran saya
tentang sesuatu yang rasanya sesak sekali, sebuah cobaan hidup
terinspirasi dari banyak hala dan banyaknya problematika kehidupan
saya merasa terpanggil untuk mengungkapkan sebuah kenyataan hidup
sebuah fatamorgana atau lebih indah jikalau di sebut sebagai bayang-bayang
saya rasa masih terlalu jauh hal-hal itu saya pelajari
belum juga seperempat abad saya menghirup udara secara gratis
ya, saya merasa terpanggil dan merasa harus ikut didalamnya
sebenarnya, perasaan saya sedang tidak enak, sedang sibuk memikirkan perasaan orang yang dulu pernah dengan rela membiarkan saya hidup di rahimnya
dialah orang yang masih baru-baru ini saya rasa adalah hal terindah yang saya miliki
saya merasa dialah orang yang tak pernah merasa nyaman jikalau saya sedang kesakitan
bagaimana saya bisa selalu memberikan dia sebuah kenyamanan dalam hidup ini
saya ingin tutup mata dengan hal-hal yang baru-baru ini terjadi, masih sangat baru
saya belajar, saya mengamati, saya memahami, kehidupan ini butuh pengertian
dan saya sadar, saya belum tahu apa-apa tentang hidup ini, tentang betapa rumitnya segala sesuatu yang tengah terjadi
jikalau saat ini saya di sebut galau, mungkin benar, saya sedang mengalami hal yang sulit diceritakan
bagaimana mungkin saya pura-pura tidak tau, menganggap tidak pernah terjadi apa-apa jikalau kenyataannya tidak semudah itu
dan jikalau saya boleh jujur, saya selalu beranggapan bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja, dengan yakin saya mengucapkan itu pada diri sendiri
namun apakah salah jikalau terkadang saya merasa tidak yakin akan hal itu
ini bukan tentang saya yang lelah atau putus asa
ini tentang betapa saya sangat berharap semua berjalan dengan baik-baik saja
berharap semua orang-orang di sekeliling saya berada dalam keadaan nyaman
saya bukan orang hebat dengan segala kesuksesan luar biasa
hanya hanya gadis biasa, hanya seonggok daging yang mencoba bertahan dengan segala carut marut kehidupan
saya masih menyimpan harapan untuk mengganggap semuanya akan baik-baik saja nanti
suatu saat nanti, entah kapan, semua ini akan menjadi kisah indah yang penuh kenangan
ketika saya teringat masa kecil saya, saya pernah berpikiran bahwa saya bukan orang yang beruntung, bukan orang yang disayangi olehNYA
dan saya harus meminta maaf atas prasangka buruk itu karena DIA begitu menyayangi saya
dengan segala cinta kasihNYA, saya hanya mampu berucap, semua akan baik-baik saja
semua akan kembali seperti sebelumnya, ketenangan dan kedamaian, semuanya akan segera datang
bukan akan segera datang, mereka sebenarnya sudah datanga hanya saja belum menampakkan dirinya
saya hanya bisa mengharapkan yang terbaik, untuk semua orang yang saya kasihi
saya dengan ketidakpahaman tentang hidup, dengan ketidaktahuan tentang hidup hanya mampu untuk mnegucap syukur
hanya ingin mempercayakan segalanya pada pemilik segalanya
dan saya tidak akan pernah lelah untuk mengatakannya, semua akan baik-baik saja
dengan mengharap kekuatan untuk tetap bertahan disini, bukan hnya untuk diri sendiri karena saya tidak mungkin masih disini jikalau itu untuk saya sendiri
saya masih disini karena orang-orang yang mengasihi saya, karena mereka menyayangi saya
saya hanya ingin tetap disini dengan kepercayaan besar, dengan keyakinan yang tanpa lelah
bahwa semua akan baik-baik saja

Sabtu, 31 Desember 2011

"semua akan indah pada waktuNYA"

sudah sejak berhari-hari yang lalu saya pengen sekali menulis tentang ini
tentang saya dan segala hal yang terjadi dalam hidup saya
dan waktu seakan mengingatkan saya dengan sangat tegas tentang apa yang saya cari dalam hidup ini
tahun ini, di malan terkahir tahun ini, bukan saya ingin sekedar mengikuti trend tentang resolusi di tahun depan
saya hanya sedang berbicara dengan diri saya sendiri
sedang mencoba mencari celah untuk mencari alasan masih pantaskah saya bertahan hidup sampai esok tiba?
saya hanya bisa mengingat, apa saja yang telah terjadi sepanjang tahun ini
tentang rasa kehilangan, saya belajar menerimanya dengan sepenuh hati walaupun saya sadar saya tidak mungkin bisa melupakan semuanya dengan mudah
tentang kasih sanyang, seseorang yang mengajarkan saya untuk tetap maju kedepan, untuk tetap berjuang meraih impian yang baru saya sadari detik ini
tentang rasa syukur atas babak baru kehidupan saya, memasuki dunia baru yang segalanya tidak akan tampak mudah lagi, tak akan tampak baik-baik saja tanpa kerja keras
tentang suatu hal yang baru saya sadari setelah sekian lama, tentang betapa berartinya peran wanita
tentang keegoisan, rasa ingin selalu menjadi yang terbaik
arti kesabaran yang sebenarnya
arti mencintai dengan ketulusan hati
seakan semua tergambar jelas dalam ingatan saya
yang saya sadari adalah, saya telah menyia-nyiakan begitu banyak waktu saya untuk mengerti satu hal
sesuatu yang baru kali ini saya pahami, sebuah kenyataan
saya adalah wanita, peran saya sangat besar
saya tidak menyesal baru menyadarinya sekarang karena saya yakin saya sedang belajar
hidup saya sangatlah panjang, masih penuh dengan pelajaran yang menuntut saya mengerti
ketika pagi hati tadi saya terbangun, hanya satu hal yang saya inginkan, saya ingin bahagia hari ini
dan sama dengan pagi esok, saya ingin menemukan kebahagian kembali
seperti ungkapan yang sering sekali saya dengar, hal baik akan terjadi jika kita mau tersenyum
dan itu lebuh mirip sebuah kalimat seseorang yang selalu mengingatkan saya untuk tersenyum
dia bilang menyukai senyum saya dan saya merasa bangga dengan pujian itu
saya kira tersenyum itu hanya sebuah ungkapan basa-basi
namun satu hal yang pasti, senyuman itu bisa mengubah dunia tanpa kita sadari
saya hanya bisa belajar, belajar tersenyum untuk diri sendiri, untuk orang lain dan untuk dunia
saya akui, saya sedang dalam masa sulit, tentang sebuah pilihan hidup
dan saya sudah benar-benar memilih dengan yakin akan tujuan hidup saya
seperti yang kita semua tahu, hidup tidak semudah kelihatannya
walaupun saya sudah memilih dan menitipkan impian saya itu kepadaNYA namun semua masih butuh perjuangan
hanya kesabaran yang selalu saya ingatkan dalam diri saya, bukan karena saya takut tapi saya hampir putus asa
saya berada di ujung asa, mencoba mencari sandaran agar tetap bertahan dengan ketidakpastian hidup ini
mencoba menaruh harapan dengan rasa sakit yang entah sudah tidak bisa saya rasakan lagi
berjuang kembali dengan asa yang semakin hari semakin berkurang
saya tidak minta apa-apa, saya tidak ingin menjadi apa-apa
saya hanya mencoba menerima aturan main yang seharusnya saya mainkan
entah untuk berapa lama, saya hanya bisa menyimpan angan-angan itu
saya hanya bisa memberikan kepercayaan pada diri saya sendiri
dan saya mengutip lagi, kalimat yang selalu dia katakan ketika saya mulai mengeluh
"semua akan indah pada waktuNYA"

Selasa, 03 Mei 2011

I'm Back

saya kembali lagi
kali ini dengan perasaan yang tidak bisa saya jelaskan
inilah hidup
saya hanya ingin mengatakan itu
inilah hidup yang sebenarnya
lalu saya?
saya putri kedua dari dua orang bersaudara
katakan saja, saya anak terakhir
dan yang saya tahu, anak terakhir itu seperti emas
sangat mahal harganya
bukan berarti saya di jual
hanya saja masalahnya, saya anak perempuan terakhir
sedikit pusing jika membayangkan bagaimana saya nanti
saya tidak mandiri, seseorang telah mengatakan secara terang-terangan
jelas sekali itu sebuah kenyataan
jika ada dua orang berbeda bertemu lalu mereka jatuh cinta
apakah akan selalu berakhir bahagia?
tentu saja semua orang akan mengataka "iya"
dan sayapun akan mengatakan "iya jika DIA berkehendak"
saya menengok kalender yang tergantung manis
usia saya sudah bukan remaja
kembali saya merasa pusing, apa yang akan terjadi?
pangeran berkuda putih
lagi-lagi saya teringat sebuah dongeng
dongeng semasa kecil, benar-benar membuat kepala mau pecah
lalu sekarang bagaimana?
sebuah ungakapan yang tadi sekilas saya baca
letakkan masa depanmu ditanganmu sendiri
sudahkah saya melakukannya?
tidak hanya pusing sekarang, perut saya sakit
tujuan, keputusan
saya hampir gila dengan semua ini
beberapa hari ini terserang penyakit susah tidur
otak saya serasa mau pecah
kenapa begitu banyak sekali yang saya pikirkan?
saya ingin menyelesaikan semuanya dengan sekalian
tapi saya lupa, saya tidak sehebat itu
sewaktu bangun tidur tadi, saya merasa hari ini masih sama dengan kemarin
itu namanya kebodohan
saya hanya butuh sedikit waktu yang lebih lama
walaupun saya tahu, waktu tidak akan mengubah apapun
saya belum berjuang
saya takut dengan hasil perjuangan saya
tapi saya mau berjuang
entah bagaimana
saya merasa bodoh telah menyia-nyiakan berdetik-detik waktu
baiklah, saya selasai pada pemikiran saya
hasil itu bukan milik kita
untukmu yang berada jauh disana, mari kita hadapi hasilnya, apapun itu
dan untukMU, saya membutuhkanMU selalu

Sabtu, 16 April 2011

dengan judul "pengangguran sepanjang masa"

minggu pagi, hampir sama dengan minggu-minggu yang lalu
dengan judul "pengangguran sepanjang masa"
oh tentu tidak
tidak berharap selamanya akan menjadi pengangguran
hanya sebuah julukan untuk keadaan sekarang
terbangun dengan alarm yang berdering sampai 3 kali
kebiasaanku adalah men-setting bunyi alarm 30 menit lebih awal dari waktu seharusnya aku bangun
iya, saya pemalas dan paling malas bangun pagi
sebenarnya waktu kemarin sedang asyik-asyiknya "mengarang" skripsi, aku selalu bangun pagi
dengan alasan mengistirahatkan diri jadi keterusan bangun siang
jadi gila rasanya selalu keduluan ayam
sebenarnya tidak ada mood untuk menulis tapi seorang teman mengatakan tulisanku puitis
saya GR sekali
jadinya ingin menulis, entah apa yang mau d tulis
lagi-lagi tidak tahu harus memulai dari mana
dan kalau aku sudah mengatakan "bingung harus mulai dari mana", seseorang akan marah kepadaku dan berkata " selalu seperti itu"
okehlah, kepada seseorang itu, yang mungkin tidak akan pernah membaca tulisanku ini, aku akan berkata "aku tahu harus mulai dari mana, dan aku akan memulainya"
aku mulai dari teman-temanku, teman seperjuangan
dia menulis sesuatu tentang aku, jadi ingin menulis juga, dan akhirnya aku menulis juga
maaf teman-temanku, aku tidak menyebut nama kalian, takut kena "royalti"
berkumpul dengan teman adalah hal terindah melebihi apapun
saling berbagi suka dan duka
dan yang aku tahu, teman adalah sebuah inspirasi
sesuatu yang tak akan pernah di dapatkan di tempat lain
bahagia pernah membuat sejarah bersama kalian
ingin mengulang setiap hal bersama kalian
arti seorang teman adalah ketika kita tengah sendiri
ketika kita tak lagi bertemu
ketika kita tak penah saling memandang lagi
ketika kita hanya mampu meyebut nama
dan ketika kita sadar bahwa teman adalah anugerah terindah
ada yang bilang kalau cinta adalah anugerah terindah
dan aku anggap cinta seorang temanlah yang merupakan anugerah terindah
jika suatu hari kalian mendengar namaku disebut, aku tak ingin apa-apa, aku hanya ingin kalian berkata "dia adalah temanku"
itu kutipan seorang teman, lagi-lagi aku mengutip
senangnya bisa menulis lagi
senangnya masih kalian anggap aku sebagai teman
sangat terharu ketika seorang teman mengatakan bahwa namaku bagus
thanx for being my fren,,,
okeh, aku sudah berada di ujung tulisan
karyaku di hati minggu pagi dengan judul "pengangguran sepanjang masa"
aku akan mengubah judul itu jika aku telah menemukan sebuah pekerjaan yang hingga kini masih disimpan olehNYA
begitu banyak cinta di sampingku
aku tak akan menyerah lagi,,,,,

Rabu, 29 September 2010

kunci

sangat berbeda
aku mendapati diriku mulai tak sama
apa yang membuatku mulai berbeda
aku tak menemukan jawaban ketika aku menanyakan pada hatiku
aku tak mendengar adanya perlawanan dalam logikaku
memang benar, aku tak sama
dan ketika aku melihat seorang pengamen menyanyi didepanku
ingin aku bertanya, "apa yang berbeda dengan diriku?"
tapi pengamen itu sudah pergi sebelum aku membuka suara
jangan tersenyum karena sebuah tindakan konyol
itulah dirimu
masih inginkah mengingat kejadian "gila" yang kau ciptakan?
sebenarnya aku tak punya ide untuk menulis
tapi aku ingin mengeluarkan semua isi otakku
hanya sekedar melihat isinya
menatanya kembali dengan rapi seperti saat aku membongkar lemari pakaian
selalu tidak berkelanjutan
terlalu banyak rencana
aku teringat perkataan salah satu kakak tingkatku
"kamu terlalu bersemangat sampai tak tahu harus memulainya dari mana"
benar sekali, aku tak tahu harus memulai dari mana
kemana kakak tingkatku itu sekarang?
kangen nasehatnya
bagaimana kelanjutan tulisan ini?
aku juga tak punya ide untuk memberinya judul
sedikit unek-unek yang aku keluarkan mungkin bisa memberiku ide untuk melanjutkan bab II yang aku tinggalkan
masih sama, aku kehilangan kata-kata penyambung
aku punya semangat besar untuk melanjutkan tapi aku bingung harus memulainya dari mana
berhentilah mengeluh dan pejamkan mata
seharusnya aku sudah sampai di alam mimpi
aku masih dikamarku dengan mata terpejam dan mendengar orang-orang berisik
apa yang mereka ributkan
sudahlah....
akhiri saja tulisan yang tak jelas isinya ini
mungkin otakku perlu diingatkan, aku banyak urusan
sangat banyak, jadi...
tak usahlah memikirkan banyak hal
lupakan saja...
oh bukan, jangan dilupakan, cukup simpan dalam lemari besi dalam otakmu
tak akan ada yang tahu isinya
kunci rapat dan simpan kuncinya dalam hati
katakan pada hati, otak juga punya rahasia
dan katakan pada otak, hati bisa jaga rahasia
biarkan otak dan hati berkenalan
bercengkerama dan berkawan
2 elemen yang kebanyakan orang menganggap mereka tak bisa sejalan
sebenarnya bisa dengan sebuah kunci, mereka berkawan

Kamis, 16 September 2010

naif

masih aku ingat dengan jelas saat kakak perempuanku satu-satunya harus mengalami operasi di tangan kanannya karena sebuah lidi yang secara tak sengaja masuk
aku menunggunya pulang didepan terasku dengan sedikit khawatir
apakah yang akan terjadi dengannya?
saat dia tiba-tiba muncul dari kejauhan bersama ayahku, aku tersenyum
akhirnya dia pulang dengan tangan yang dibalut perban
dia membawa sebuah bungkusan kecil, kacang sanghai, makanan kesukaan kami berdua
kami memakannya bersama
yang ada dalam pikiranku saat itu adalah bahwa jika kita sakit maka kita harus berobat dan setelah itu akan diberi kacang sanghai oleh dokter
aku masih belum masuk sekolah taman kanak-kanak saat itu
masih sangat polos untuk mengerti sebuah fenomena hidup
namun saat tiba-tiba aku sakit, badanku sangat panas
ibuku membawaku ke puskesmas terdekat
kenapa tidak ke dokter saja seperti kakakku waktu itu, pikirku
karena ternyata perekonomian kami tidak cukup mampu untuk membayar seorang dokter hanya untuk meminta obat penurun panas
ya, di puskesmas itu kami harus mengantri, menunggu namaku dipanggil
ternyta ada juga seorang dokter disana
saat itu, aku tersenyum dengan senyuman paling manisku pada dokter yang aku anggap sangat tampan itu
mimpi tentang pangeranku bermula dari sana
dokter itu sangat ramah
dia memeriksaku dengan tak hentinya tersenyum
seorang gadis kecil yang mulai bermimpi untuk mempunyai seorang pangeran setampan dokter itu, lucu
saat aku keluar dari ruang pemeriksaan itu, aku masih melihat dokter itu
menunggunya memberiku kacang sanghai
tetapi dokter itu sibuk menulis sesuatu
apakah aku akan mendapatkan kacang sanghai itu nanti saat keluar dari puskesmas itu?
aku terus menunggu, ketika di antrian obatpun tak henti-hentinya aku membayangkan akan mendapatkan kacang sanghai dari dokter yang sangat tampan
ibuku mengajakku membeli bakso didekat puskesmas
aku masih belum patah semangat untuk mengharapkan kacang sanghai dari dokter tampan itu
tapi sampai aku dan ibuku pulang, aku tak mendapatkan kacang sanghaiku
aku tak tahan lagi untuk tidak bertanya
"kenapa aku tak dapat kacang sanghai seperti kakak waktu itu?"
ayahku hanya tersenyum dan menjawab, "nanti kita beli"
dan tiba-tiba aku lupa tentang kacang sanghai itu ketika kakakku mulai bertnya bagaimana sewaktu aku diperiksa di puskesmas
saat itu yang aku rasakan, aku bahagia memiliki kakak yang sayang padaku
itu adalah hal terkhir yang aku ingat bersama kakakku
sesuatu yang tak akan pernah aku ulangi lagi dalam hidupku
karena kami bukan 2 pribadi yang bisa berjalan beriringan
saling menjaga dan menepuk pundak
kami adalah 2 elemen yang selamanya akan menjadi berbeda
dan aku tiba-tiba teringat masa kecilku
seandainya aku bisa berpikir selugu, sepolos dan senaif itu lagi
aku ingin tapi sudah tidak mungkin
mengingat masa kecil yang selalu tersenyum apapun yang terjadi
terkadang aku ingin senaif itu