its me

its me

Laman

Rabu, 29 September 2010

kunci

sangat berbeda
aku mendapati diriku mulai tak sama
apa yang membuatku mulai berbeda
aku tak menemukan jawaban ketika aku menanyakan pada hatiku
aku tak mendengar adanya perlawanan dalam logikaku
memang benar, aku tak sama
dan ketika aku melihat seorang pengamen menyanyi didepanku
ingin aku bertanya, "apa yang berbeda dengan diriku?"
tapi pengamen itu sudah pergi sebelum aku membuka suara
jangan tersenyum karena sebuah tindakan konyol
itulah dirimu
masih inginkah mengingat kejadian "gila" yang kau ciptakan?
sebenarnya aku tak punya ide untuk menulis
tapi aku ingin mengeluarkan semua isi otakku
hanya sekedar melihat isinya
menatanya kembali dengan rapi seperti saat aku membongkar lemari pakaian
selalu tidak berkelanjutan
terlalu banyak rencana
aku teringat perkataan salah satu kakak tingkatku
"kamu terlalu bersemangat sampai tak tahu harus memulainya dari mana"
benar sekali, aku tak tahu harus memulai dari mana
kemana kakak tingkatku itu sekarang?
kangen nasehatnya
bagaimana kelanjutan tulisan ini?
aku juga tak punya ide untuk memberinya judul
sedikit unek-unek yang aku keluarkan mungkin bisa memberiku ide untuk melanjutkan bab II yang aku tinggalkan
masih sama, aku kehilangan kata-kata penyambung
aku punya semangat besar untuk melanjutkan tapi aku bingung harus memulainya dari mana
berhentilah mengeluh dan pejamkan mata
seharusnya aku sudah sampai di alam mimpi
aku masih dikamarku dengan mata terpejam dan mendengar orang-orang berisik
apa yang mereka ributkan
sudahlah....
akhiri saja tulisan yang tak jelas isinya ini
mungkin otakku perlu diingatkan, aku banyak urusan
sangat banyak, jadi...
tak usahlah memikirkan banyak hal
lupakan saja...
oh bukan, jangan dilupakan, cukup simpan dalam lemari besi dalam otakmu
tak akan ada yang tahu isinya
kunci rapat dan simpan kuncinya dalam hati
katakan pada hati, otak juga punya rahasia
dan katakan pada otak, hati bisa jaga rahasia
biarkan otak dan hati berkenalan
bercengkerama dan berkawan
2 elemen yang kebanyakan orang menganggap mereka tak bisa sejalan
sebenarnya bisa dengan sebuah kunci, mereka berkawan

Kamis, 16 September 2010

naif

masih aku ingat dengan jelas saat kakak perempuanku satu-satunya harus mengalami operasi di tangan kanannya karena sebuah lidi yang secara tak sengaja masuk
aku menunggunya pulang didepan terasku dengan sedikit khawatir
apakah yang akan terjadi dengannya?
saat dia tiba-tiba muncul dari kejauhan bersama ayahku, aku tersenyum
akhirnya dia pulang dengan tangan yang dibalut perban
dia membawa sebuah bungkusan kecil, kacang sanghai, makanan kesukaan kami berdua
kami memakannya bersama
yang ada dalam pikiranku saat itu adalah bahwa jika kita sakit maka kita harus berobat dan setelah itu akan diberi kacang sanghai oleh dokter
aku masih belum masuk sekolah taman kanak-kanak saat itu
masih sangat polos untuk mengerti sebuah fenomena hidup
namun saat tiba-tiba aku sakit, badanku sangat panas
ibuku membawaku ke puskesmas terdekat
kenapa tidak ke dokter saja seperti kakakku waktu itu, pikirku
karena ternyata perekonomian kami tidak cukup mampu untuk membayar seorang dokter hanya untuk meminta obat penurun panas
ya, di puskesmas itu kami harus mengantri, menunggu namaku dipanggil
ternyta ada juga seorang dokter disana
saat itu, aku tersenyum dengan senyuman paling manisku pada dokter yang aku anggap sangat tampan itu
mimpi tentang pangeranku bermula dari sana
dokter itu sangat ramah
dia memeriksaku dengan tak hentinya tersenyum
seorang gadis kecil yang mulai bermimpi untuk mempunyai seorang pangeran setampan dokter itu, lucu
saat aku keluar dari ruang pemeriksaan itu, aku masih melihat dokter itu
menunggunya memberiku kacang sanghai
tetapi dokter itu sibuk menulis sesuatu
apakah aku akan mendapatkan kacang sanghai itu nanti saat keluar dari puskesmas itu?
aku terus menunggu, ketika di antrian obatpun tak henti-hentinya aku membayangkan akan mendapatkan kacang sanghai dari dokter yang sangat tampan
ibuku mengajakku membeli bakso didekat puskesmas
aku masih belum patah semangat untuk mengharapkan kacang sanghai dari dokter tampan itu
tapi sampai aku dan ibuku pulang, aku tak mendapatkan kacang sanghaiku
aku tak tahan lagi untuk tidak bertanya
"kenapa aku tak dapat kacang sanghai seperti kakak waktu itu?"
ayahku hanya tersenyum dan menjawab, "nanti kita beli"
dan tiba-tiba aku lupa tentang kacang sanghai itu ketika kakakku mulai bertnya bagaimana sewaktu aku diperiksa di puskesmas
saat itu yang aku rasakan, aku bahagia memiliki kakak yang sayang padaku
itu adalah hal terkhir yang aku ingat bersama kakakku
sesuatu yang tak akan pernah aku ulangi lagi dalam hidupku
karena kami bukan 2 pribadi yang bisa berjalan beriringan
saling menjaga dan menepuk pundak
kami adalah 2 elemen yang selamanya akan menjadi berbeda
dan aku tiba-tiba teringat masa kecilku
seandainya aku bisa berpikir selugu, sepolos dan senaif itu lagi
aku ingin tapi sudah tidak mungkin
mengingat masa kecil yang selalu tersenyum apapun yang terjadi
terkadang aku ingin senaif itu

Senin, 13 September 2010

kebodohan

ada yang tak biasa
aku menatap dalam pada titik tak terarah dihadapanku
sebenarnya, aku berada ditengah-tengah apa?
hanya hamparan makhluk yang berlomba-lomba dalam keserakahan?
sudahkah mereka sadar tentang sebuah asa?
tak ingin menjadi contoh atau memberi contoh
aku hanya sekedar ingin bertanya
tolonglah, jangan perbudak diri dengan pengharapan-pengharapan tanpa arah
bukankah seharusnya asa yang menyemangati diri untuk selalu berjuang?
yang aku lihat justru sebuah tangisan tak terlihat karena siksaan atas raga tanpa ampun
sudah lenyap semua, bahkan mungkin tak tersisa
aku bukan ingin mengubah karena aku tak sekuat itu
aku bukan pula ingin berubah karena ini sudahlah sangat cukup
aku selamanya hanya mampu memandang dalam mata-mata tanpa dosa
berharap orang lain bepikiran sama denganku
kebodohan yang terulang berkali-kali
tak akan mungkin menjadi sama
pikirkan sebuah mimpi yang mampu memberikan asa di tiap mata itu
dan aku mengingat sebuah kutipan
kebahagiaan bukan dinilai seberapa bahagia kita sekarang
tapi bagaimana orang lain bahagia karena kita
apakah kebahagiaan orang lain menjadi prioritas utama?
tentu saja semua akan berkata "YA"
tapi tengoklah tatkala pertanyaan itu ditanyakan oleh diri sendiri
akan sangat sulit menyatakan "YA"
ayolah, kebodohan apa lagi sekarang?
aku hanya manusia biasa yang ingin bahagia dengan caraku sendiri
caraku sendiri yang tak pernah dilihat orang lain untuk dihargai
tak pernah dianggap pantas untuk sekedar mendapat senyuman
aku lelah bertanya "KENAPA"
itu adalah pertanyaan bodoh lainnya yang akan membuatku semakin bodoh
pernahkah berpikir untuk berhenti?
hanya sekedar menutup mata dan melupakan semuanya?
membayangkan betapa indahnya rerumputan yang luas
berada dibawah pohonnya yang rindang
merasakan setiap nafas alam yang menyapa
hanya diam, hanya diam, dan hanya diam
mungkinkah sebuah tempat itu ada?
seperti dalam imajinasi yang aku ciptakan
ingin sekali bisa berhenti di tempat itu
tak lagi bertemu dengan siapapun
seolah alam yang menemaniku setiap detiknya
namun, kesadaranku kembali mengingatkan
tempat itu hanya akan aku temukan di sana
disuatu tempat yang jauh
yang belum saatnya aku singgahi
sekali lagi, khayalanku menjadi kebodohan
entah berapa banyak kebodohanku
tapi aku tahu, aku bukan orang yang bodoh
aku hanya akan terlihat terlalu bodoh untuk tidak berpikir bodoh
simpan saja kebodohan itu untuk sebuah koleksi
sangat sedikit yang mau mengakui kebodohannya

Sabtu, 11 September 2010

ketika

ketika aku tau bahwa ternyta aku tlah jatuh cinta
cinta yg aneh meski membingungkan
tak sadar memang apa yg tlah aku lakukan
aq menyakitinya dg segenap kekuatanku
berharap dy membenciku
lucu bukan?
berharap orang yg kau cintai membencimu
bukan aq bodoh atau semacamnya
bukan pula aku lugu dan mencoba berbuat naif
bukan smua itu
sedikit aneh,ketika sebuah bayangn menari-nari di dpn mataku
menampakkan sesuatu yg aku tak paham
tetapi justru membuatku tertwa sendri
hah,mungkin mulai gila
tersenyum saat bercermin
tb2 tersipu malu ketika mengingatnya
wow,keajaiban apa lagi ini
knp ada rasa tolol bin ajaib yg berkembang
bhkan mekar seperti bunga
warna warni dan itu menggelitikku
oh my GOD,sejak kpn aku brubah jd gila?
ketika aku sadari apa yg terjd
sudah terlambat untuk mngelak lagi
sudah tak ada kesempatan untuk berpura2 tak mencintainya
menyerahlah,mgkn itu mksd dari tatapan matanya
menusuk tajam,tak membiarkan aku berpikir ulang
mkhluk ini,terbuat dri apakah hatinya?
mgkn dy hrs segra disadarkan
aq bkn org baik
aq sngat jahat
aku siap melukainya
dan benar aq melukainya dg kejam
kta maaf mgkn tdk akn prnh membyar semuanya
oh,sungguh gila, ap yg tlah aku lakukan ini?
aq berlari sejauh aku mampu
knp berakhir di tmpt dg org yg sma
oh no,trnyta aq tak bisa lari darinya
llu bgaimana lgi aku membohonginya lgi
berpura2 tak ad cinta
senyuman yg aku dpt
diakah yg gila atau aq yg sudah tak waras?
adakah yg bs mngrti rasaku?
aq ingin mmbuatnya tersenyum
tpi aq takut melukai hatinya lgi
sangat takut dia pergi dg terluka
krn lukanya kini akan menjdi lukaku jg...

Kamis, 19 Agustus 2010

mencoba untuk tidak berlari

aq bukan siapa2 dan mgkin tak akan berarti apa2 untuk org lain, karena semua keegoisan dg sempurna mnjdi bgian pntng dlm driku,
bkn keslahan kan klo aku lbh memilih untuk menjdi driku yg sllu menunjuk ketika aku tak lagi di anggap berguna,
hnya ingin mncba berguna mskipun aq tau craku terllu mmbuat org merasa akulah sang pembuat onar,
sngat sdar, aq memang spti itu,
tak kan aku elak, itulah aku
brmodalkan rasa ingin sllu ad untk sma org
hnya berharap aku mmpu berpijak dg penuh keyakinan
tpi aku melupakn driku yg konyol
berlari sejauh mgkin agar aku bs melihat jejakku dg jelas
menyakiti bnyk org krn ketidakpedulianku untuk mw mmahami
terlalu bnyk yg memahmiku tapi aku tak pernah paham
sllu menutup mata krena tak mw tersakiti oleh keadaan
bukan lagi smbunyi untuk merasa aman,
sllu berkata "tidak" pdhl blm tntu itu hal yg menyakitkan untk di cba
lagi2 aku berbuat ulah
mengesampingkan perasaan org hnya untk berlari
ingin skli kuikat kaki agar ttp diam d tmpat
kebodohan yg sma yg sllu terjdi
aq mengatakn "tak akan kemana, tak akan lari, akn ttp disini"
tpi sumpah, aku ingin bnr2 lari
tpi smp kpn hrs sllu lari?
ingin mncba ttp tinggal sekuat aku mmpu
berharap mentari yg aku sndari mampu mnguatkanku